Sebenarnya dah lama aq ingin publish beberapa artikel tulisan ndiri, tapi ga pernah sempat. Nah, aq tulis artikel pertama aq dengan artikel jurnalistik.

Sedikit info dari beberapa situs & narasumber lokal, seorang jurnalis harus dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Bidang jurnalistik juga bisa dimulai dari lingkungan sekitar, apa yang ingin disampaikan kepada pembaca dengan kata kata yang menarik. Kemampuan tulis menulis sangat menunjang dalam pembuatan makalah/informasi. Kadang juga penulis di bidang jurnalistik melibatkan emosinya dalam menuangkan informasi yang ada, sehingga informasi kadang bisa dilihat dari sudut pandang lain.

Detail, menarik, informatif, cerdas, aktual, dan terpercaya.

mungkin masih banyak yang dibutuhkan oleh seorang jurnalis agar menjadi seorang yang handal, tapi 6 poin itu adalah yang paling utama. Menulis dengan pemilihan kata yang tepat dapat membuat pembaca dapat terhanyut dalam artikel. Penyajian yang rapi juga membuat "kesan pertama" pembaca menjadi tertarik untuk membaca artikel yang disajikan.

Suasana
Suasana juga mempengaruhi artikel yang dibuat, karena suasana mempengaruhi emosi penulis. Suasana juga dapat memacu inspirasi, dan sebuah artikel berkualitas dibuat berdasarkan inspirasi penulis. Menulis artikel hampir sama dengan membuat puisi, tetapi perbedaan terbesar juga terdapat di sini. Puisi mengutamakan emosi, sedangkan menulis artikel, emosi hanya boleh masuk beberapa persen dari sekian artikel yang ditulis, dan itu sebagai wacana bagi pembaca, bukan sebagai "full interface" dari artikel yang dibuat.

Pengambilan Informasi
Informasi yang diambil dari lapangan harus bersifat aktual dan detail, walau bagaimanapun seorang jurnalis harus tetap berpegang teguh pada fakta yang ada. Unsur prediksi pasti ada, tapi harus ada kejelasan dari "data prediksi" itu.

Jurnalis juga tidak boleh melihat fakta dari satu sisi,
misal :
setelah mendapat fakta dari warga sekitar, jurnalis menemukan bahwa :
- fakta 1 : korban adalah saudara dari si pelaku
- fakta 2 : korban dulunya pernah berhutang Rp 10 juta kepada pelaku
- analisa : pasti pelaku menyerang korban dengan dalih hutang.

Analisa dari data tersebut kurang valid. Data yang diperoleh hanya diperoleh dari satu sumber, dan artikel yang akan ditulis akan menjadi "fake news", berita yang tak dapat dipastikan keaktualannya.
Data seharusnya diambil dari *misal* keluarga korban, pelaku, pihak kepolisian, saksi mata, dan lain lain. Disana akan didapat informasi yang bermacam macam, dan akhirnya kemampuan jurnalistiklah yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data data tersebut menjadi sebuah artikel yang menarik untuk disimak.

Penyajian Berita
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyajian berita harus disampaikan se-informatif mungkin. Berita yang disampaikan juga harus lugas dan dapat mencakup seluruh informasi dengan menarik. Dapat mencakup seluruh informasi tidak berarti artikel harus panjang. Semakin panjang sebuah artikel, maka minat pembaca untuk membaca akan menurun. Jangan menggunakan kata singkatan (contoh : yg, dgn, drpd, dan lain lain).
Gunakan penggunaan huruf kapital, pengaturan tabulasi, dan ejaan yang tepat sesuai dengan EYD dan Aturan Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Mengenai pengaturan kolom atau ukuran font, lebih baik menyesuaikan dengan space yang ada. Gunakan font besar jika space besar dan informasi hanya tertuang dalam beberapa kalimat atau jika dalam penyajian terdapat gambar yang besar. Gunakan font standar jika informasi yang disajikan berupa full text atau terdapat gambar yang sedang atau jika space yang tersedia terbatas. Gunakan font kecil sebagai kutipan atau informasi pada gambar.
Gambar/foto juga dapat mempengaruhi minat baca. Gambar yang dapat mendampingi data dapat berupa foto narasumber atau foto lokasi pengambilan data.
Dan yang terakhir, cantumkan sumber informasi didapat untuk berita laporan. Dalam penyajian akhir kepada pembaca, sumber dapat diganti dengan gambar yang menunjuk pada sumber berita.

Sekian.
Nanti aq update lagi, nyari info dulu dari narasumber lain.

Leave a Reply