Saat matahari tlah bersinar

Itulah saat sang mawar merekah

Hembusan angin bak menerpa

Tiada tara...



Act:

Matahari tlah datang dan sang mawar pun berkembang.

Entah apa yang dipikirkan sang mawar

Tetapi...

Dia sangat bahagia

Bersama sang matahari di saat-saat terindahnya...





Hingga...

Senja pun datang...



Hari berganti senja, sang matahari pun beranjak pergi. Semakin jauh, jauh dan jauh...

Sang mawar pun tak lagi berdiri tegak, semakin murung seiring kegelapan datang...





Sedih saat memikirkannya...





Tanpa terasa, hujan pun turun. Selimut dingin malam semakin membuat sang mawar semakin sedih.



Hidupnya seakan hancur...





Dia pun menggugurkan mahkotanya yang terindah.

Mnjadi sosok yang buruk rupa.

Agar tetap bertahan hidup.

Untuk dapat melihat sang matahari kembali terbit.



Tuk merasakan saat-saat indah bersamanya...



Sekali lagi...





(Sang mawar mulai berpikir)

Apa yang akan dia pikirkan?

Akan dia ucapkan?

Saat melihat diriku menjadi seperti ini...?

Tak lagi cantik seperti dahulu lagi?





Sang mawar semakin sedih...

Walaupun dia masih dapat melihat matahari sekali lagi, tapi kini mereka tak lagi bisa bersama seperti dulu...





Benarkah?

Apa yang tlah terjadi padaku?





Sang mawar pun menjauh... sejauh apapun dari matahari. Hidupnya kini tlah hancur. Dia biarkan sang matahari menyinari semua bunga ditemuinya. Tanpa tahu apa yang dirasakan oleh sang mawar.



Kehangatannya...

tak lagi dia rasakan...





Biarlah...





Untuk sang mawar...

"Dia" rasakan sedih, seiring gerimis yang semakin lebat.



Dia percaya...



Di kehidupan selanjutnya...

Dia dapat kembali bersama matahari...

Sekali lagi...

Suatu saat...


Leave a Reply